Artwork

Kandungan disediakan oleh Erastus Sabdono. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh Erastus Sabdono atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Pergi ke luar talian dengan aplikasi Player FM !

Pikiran Allah

 
Kongsi
 

Fetch error

Hmmm there seems to be a problem fetching this series right now. Last successful fetch was on June 25, 2024 19:07 (11d ago)

What now? This series will be checked again in the next hour. If you believe it should be working, please verify the publisher's feed link below is valid and includes actual episode links. You can contact support to request the feed be immediately fetched.

Manage episode 422899405 series 2550505
Kandungan disediakan oleh Erastus Sabdono. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh Erastus Sabdono atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Di dalam tatanan yang Tuhan telah tetapkan sejak penciptaan, manusia diberi kedaulatan. Tentu kedaulatan yang terbatas, artinya manusia hanya bisa menentukan nasibnya sendiri, tapi tidak bisa menentukan nasib orang lain. Bisa mempengaruhi, tapi tidak bisa menentukan. Tapi yang penting di sini yang kita harus sadari adalah Tuhan tidak memaksa manusia untuk melakukan sesuatu. Walaupun sesuatu itu baik, mendatangkan kehidupan, mendatangkan kemakmuran bagi manusia. Ini sebenarnya merupakan satu aspek yang kita pandang sebagai kehormatan dan kabar baik. Kehormatan, artinya hidup kita tidak ditentukan oleh takdir yang tidak jelas. Kabar baiknya adalah bahwa dunia ini ada tatanan.

Tetapi aspek lain yang mengerikan adalah kalau seseorang tidak memilih apa yang tepat atau membiarkan hak bebasnya dikuasai oleh oknum lain; manusia binasa. Jadi sebenarnya manusia di dalam kedaulatannya bisa memilih dan menentukan apa yang terbaik atau bisa menyerahkan kedaulatan itu kepada kuasa kegelapan yang nantinya menentukan keadaannya atau nasibnya. Tetapi kita tidak melihat aspek ini karena kita tidak memilih itu. Yang kita pilih adalah bahwa dalam kedaulatan kita, kita memilih apa yang terbaik bagi kita. Apa yang terbaik bagi kita? Tuhan. Sebab pada akhirnya manusia hanya memilih satu dari dua pilihan; Tuhan atau setan, Kerajaan Surga atau kerajaan dunia.

Namun kenyataannya, banyak orang tidak memilih Tuhan. Mereka merasa sudah memilih Tuhan, padahal tidak. Kalau orang memilih Tuhan, ada pertaruhan atau konsekuensi, harga yang kita bayar. Dan harga yang harus kita bayar adalah seluruh hidup kita. Itu tidak dibunyikan dan tidak ada di Perjanjian Lama. Umat Perjanjian Lama tidak bisa menemui Tuhan secara pribadi. Mereka hanya menjadi umat, sedangkan yang dapat menjumpai Tuhan adalah imam besar, itu pun setahun sekali. Puji Tuhan, tirai Bait Allah terbelah, yang merupakan tanda bahwa manusia bisa masuk ruang Maha Suci-Nya.

Maka di Perjanjian Baru kita tidak lagi menjadi seperti umat yang ada di Perjanjian Lama, tapi kita menjadi imamat-imamat yang rajani. Pembenaran oleh darah Yesus atas kita memberikan kita akses untuk menjumpai Allah. Tapi konsekuensinya atau harga yang harus kita bayar adalah kesucian. Dan kesucian itu melibatkan seluruh hidup kita tanpa batas; termasuk pikiran kita. Dalam Matius 16 dikatakan, “Enyahlah Iblis! Sebab kamu bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, tetapi apa yang dipikirkan manusia.” Jadi apa yang dipikirkan manusia, atau yang bukan dipikirkan Allah, adalah Iblis. Selama ini kita tidak berani memberi label itu.

Tetapi Tuhan menghendaki supaya apa yang kita pikirkan, harus sama dengan apa yang Allah pikirkan. Jika tidak demikian, kita tidak akan memperoleh Tuhan. Kita tidak akan memiliki Tuhan dan Tuhan tidak dapat memiliki kita. Jadi kita tidak boleh memiliki konsep bahwa kita ini hanya umat atau awam. Tanpa sadar, hal ini telah meracuni pikiran banyak orang Kristen, sehingga ada kasta imam dan awam. Mestinya semua kita adalah imamat yang rajani. Mari kita memenuhi jiwa kita dengan pikiran Allah. Sebab jika bukan pikiran Allah, berarti itu pikiran Iblis. Semua yang berorientasi pada dunia ini dan segala kenyamanannya adalah pikiran setan. Kita dulu tidak berani bicara begini. Kita masih mau hidup “wajar.” Tapi Alkitab tegas berkata begitu. Sementara itu, setan juga membanjiri pikiran orang Kristen dengan banyak isian yang mencemari pikiran.

Kita tidak bisa memiliki Tuhan tanpa kesucian yang sempurna. Tidak bisa orang memiliki dan dimiliki Tuhan jika masih ada ikatan-ikatan dunia. Harus bersih. Pertanyaannya, siapa yang berani masuk ke wilayah ini? Kita jawab, “saya”, “kita”. Di dalam perjuangan kita untuk menyerahkan segenap hidup, guna memiliki Tuhan dan dimiliki Tuhan, kita pasti akan tahu apa yang Tuhan tidak berkenan dan apa yang Tuhan berkenan. Roh Kudus pasti bicara. Tapi kalau orang sudah tidak memiliki tekad dan niat untuk dimiliki dan memiliki Tuhan, dia kabur terus, kacau terus. Sampai tua akan berkata, “Kita ini manusia yang penuh kelemahan dan kekurangan. Mudah-mudahan nanti kita berubah.” Sejatinya, dia tidak akan berubah.

Kita harus berubah secepatnya. Kenapa kita tunda kalau itu bisa kita kerjakan sekarang? Kenapa kita tidak mencari tahu apa rencana Allah yang belum digenapi di dunia ini oleh orang percaya? Inilah gerakan kesucian; gerakan meninggalkan dunia dengan segala kesenangannya. Ini gerakan tertinggi, gerakan puncak. Tidak ada gerakan yang lebih puncak dari ini; kesucian hidup dan terlepasnya kita dari ikatan percintaan dunia. Harus kita kerjakan dengan serius. Sebab pada akhirnya sebagai umat pilihan kita harus memilih: apa yang dipikirkan Allah atau yang dipikirkan manusia. Dan kita memilih apa yang dipikirkan Allah. Jadi gerakan ini melibatkan kita semua. Ini bukan masalah dengan sesama, ini masalah kita dengan Tuhan, yang akhirnya memang akan berdampak terhadap sesama. Jangan takut kehilangan hidup, karena Yesus berkata, “Barangsiapa kehilangan nyawa karena Aku, ia akan memperoleh nyawa.” Sebenarnya ini sama dengan gerakan bunuh diri; membunuh kedagingan kita.

  continue reading

24 episod

Artwork

Pikiran Allah

Truth Daily Enlightenment

11 subscribers

published

iconKongsi
 

Fetch error

Hmmm there seems to be a problem fetching this series right now. Last successful fetch was on June 25, 2024 19:07 (11d ago)

What now? This series will be checked again in the next hour. If you believe it should be working, please verify the publisher's feed link below is valid and includes actual episode links. You can contact support to request the feed be immediately fetched.

Manage episode 422899405 series 2550505
Kandungan disediakan oleh Erastus Sabdono. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh Erastus Sabdono atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Di dalam tatanan yang Tuhan telah tetapkan sejak penciptaan, manusia diberi kedaulatan. Tentu kedaulatan yang terbatas, artinya manusia hanya bisa menentukan nasibnya sendiri, tapi tidak bisa menentukan nasib orang lain. Bisa mempengaruhi, tapi tidak bisa menentukan. Tapi yang penting di sini yang kita harus sadari adalah Tuhan tidak memaksa manusia untuk melakukan sesuatu. Walaupun sesuatu itu baik, mendatangkan kehidupan, mendatangkan kemakmuran bagi manusia. Ini sebenarnya merupakan satu aspek yang kita pandang sebagai kehormatan dan kabar baik. Kehormatan, artinya hidup kita tidak ditentukan oleh takdir yang tidak jelas. Kabar baiknya adalah bahwa dunia ini ada tatanan.

Tetapi aspek lain yang mengerikan adalah kalau seseorang tidak memilih apa yang tepat atau membiarkan hak bebasnya dikuasai oleh oknum lain; manusia binasa. Jadi sebenarnya manusia di dalam kedaulatannya bisa memilih dan menentukan apa yang terbaik atau bisa menyerahkan kedaulatan itu kepada kuasa kegelapan yang nantinya menentukan keadaannya atau nasibnya. Tetapi kita tidak melihat aspek ini karena kita tidak memilih itu. Yang kita pilih adalah bahwa dalam kedaulatan kita, kita memilih apa yang terbaik bagi kita. Apa yang terbaik bagi kita? Tuhan. Sebab pada akhirnya manusia hanya memilih satu dari dua pilihan; Tuhan atau setan, Kerajaan Surga atau kerajaan dunia.

Namun kenyataannya, banyak orang tidak memilih Tuhan. Mereka merasa sudah memilih Tuhan, padahal tidak. Kalau orang memilih Tuhan, ada pertaruhan atau konsekuensi, harga yang kita bayar. Dan harga yang harus kita bayar adalah seluruh hidup kita. Itu tidak dibunyikan dan tidak ada di Perjanjian Lama. Umat Perjanjian Lama tidak bisa menemui Tuhan secara pribadi. Mereka hanya menjadi umat, sedangkan yang dapat menjumpai Tuhan adalah imam besar, itu pun setahun sekali. Puji Tuhan, tirai Bait Allah terbelah, yang merupakan tanda bahwa manusia bisa masuk ruang Maha Suci-Nya.

Maka di Perjanjian Baru kita tidak lagi menjadi seperti umat yang ada di Perjanjian Lama, tapi kita menjadi imamat-imamat yang rajani. Pembenaran oleh darah Yesus atas kita memberikan kita akses untuk menjumpai Allah. Tapi konsekuensinya atau harga yang harus kita bayar adalah kesucian. Dan kesucian itu melibatkan seluruh hidup kita tanpa batas; termasuk pikiran kita. Dalam Matius 16 dikatakan, “Enyahlah Iblis! Sebab kamu bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, tetapi apa yang dipikirkan manusia.” Jadi apa yang dipikirkan manusia, atau yang bukan dipikirkan Allah, adalah Iblis. Selama ini kita tidak berani memberi label itu.

Tetapi Tuhan menghendaki supaya apa yang kita pikirkan, harus sama dengan apa yang Allah pikirkan. Jika tidak demikian, kita tidak akan memperoleh Tuhan. Kita tidak akan memiliki Tuhan dan Tuhan tidak dapat memiliki kita. Jadi kita tidak boleh memiliki konsep bahwa kita ini hanya umat atau awam. Tanpa sadar, hal ini telah meracuni pikiran banyak orang Kristen, sehingga ada kasta imam dan awam. Mestinya semua kita adalah imamat yang rajani. Mari kita memenuhi jiwa kita dengan pikiran Allah. Sebab jika bukan pikiran Allah, berarti itu pikiran Iblis. Semua yang berorientasi pada dunia ini dan segala kenyamanannya adalah pikiran setan. Kita dulu tidak berani bicara begini. Kita masih mau hidup “wajar.” Tapi Alkitab tegas berkata begitu. Sementara itu, setan juga membanjiri pikiran orang Kristen dengan banyak isian yang mencemari pikiran.

Kita tidak bisa memiliki Tuhan tanpa kesucian yang sempurna. Tidak bisa orang memiliki dan dimiliki Tuhan jika masih ada ikatan-ikatan dunia. Harus bersih. Pertanyaannya, siapa yang berani masuk ke wilayah ini? Kita jawab, “saya”, “kita”. Di dalam perjuangan kita untuk menyerahkan segenap hidup, guna memiliki Tuhan dan dimiliki Tuhan, kita pasti akan tahu apa yang Tuhan tidak berkenan dan apa yang Tuhan berkenan. Roh Kudus pasti bicara. Tapi kalau orang sudah tidak memiliki tekad dan niat untuk dimiliki dan memiliki Tuhan, dia kabur terus, kacau terus. Sampai tua akan berkata, “Kita ini manusia yang penuh kelemahan dan kekurangan. Mudah-mudahan nanti kita berubah.” Sejatinya, dia tidak akan berubah.

Kita harus berubah secepatnya. Kenapa kita tunda kalau itu bisa kita kerjakan sekarang? Kenapa kita tidak mencari tahu apa rencana Allah yang belum digenapi di dunia ini oleh orang percaya? Inilah gerakan kesucian; gerakan meninggalkan dunia dengan segala kesenangannya. Ini gerakan tertinggi, gerakan puncak. Tidak ada gerakan yang lebih puncak dari ini; kesucian hidup dan terlepasnya kita dari ikatan percintaan dunia. Harus kita kerjakan dengan serius. Sebab pada akhirnya sebagai umat pilihan kita harus memilih: apa yang dipikirkan Allah atau yang dipikirkan manusia. Dan kita memilih apa yang dipikirkan Allah. Jadi gerakan ini melibatkan kita semua. Ini bukan masalah dengan sesama, ini masalah kita dengan Tuhan, yang akhirnya memang akan berdampak terhadap sesama. Jangan takut kehilangan hidup, karena Yesus berkata, “Barangsiapa kehilangan nyawa karena Aku, ia akan memperoleh nyawa.” Sebenarnya ini sama dengan gerakan bunuh diri; membunuh kedagingan kita.

  continue reading

24 episod

Semua episod

×
 
Loading …

Selamat datang ke Player FM

Player FM mengimbas laman-laman web bagi podcast berkualiti tinggi untuk anda nikmati sekarang. Ia merupakan aplikasi podcast terbaik dan berfungsi untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk melaraskan langganan merentasi peranti.

 

Panduan Rujukan Pantas

Podcast Teratas