Artwork

Kandungan disediakan oleh Erastus Sabdono. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh Erastus Sabdono atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Pergi ke luar talian dengan aplikasi Player FM !

Tulus Mencari Wajah Tuhan

 
Kongsi
 

Manage episode 412869855 series 1785659
Kandungan disediakan oleh Erastus Sabdono. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh Erastus Sabdono atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Untuk apa kita melakukan kegiatan gereja atau pelayanan? Karena kita mau menyelamatkan orang dari api kekal. Bagaimana menyelamatkan orang dari api kekal? Caranya, ia harus berjalan dengan Tuhan sejak hidup di bumi. Maka betapa pentingnya kehadiran Tuhan itu. Setan itu licik sekali. Kuasa kegelapan itu jauh lebih cerdik dari yang kita duga. Jadi, kalau kita tidak dipimpin Roh Kudus, kita pasti tertipu. Tanpa kita sadari, kita disesatkan; bukan hanya jemaat, pendeta, aktivis, pelayan Tuhan pun bisa tertipu. Bukan hanya pelayan yang baru melayani, yang sudah puluhan tahun pun bisa tertipu.

Kalau kita tidak duduk diam di kaki Tuhan, bahaya sekali. Maka, kita harus berdoa, “Lindungi aku dari kuasa gelap. Lindungi aku dari manusia lama ini. Lindungi aku dari pengaruh jahat dunia. Lindungi aku dari bencana dan orang-orang yang bermaksud jahat padaku. Lindungi aku, Tuhan.” Secara ukuran dunia dengan usia cukup tinggi, mungkin beberapa di antara kita sudah pensiun, tidak kerja keras seperti ini. Ya, kita akan pensiun di langit baru, bumi baru. Kalau di bumi ini, tidak ada pensiunnya. Mahal waktu yang Tuhan berikan. Jadi, kalau sampai kita sempat menonton drama atau melihat media sosial yang tidak perlu apalagi dalam durasi waktu yang lama, itu merusak hidup kita. Untuk apa yang perlu dilihat boleh, tapi kita tidak tenggelam dengan hiburan dunia atau keinginan-keinginan dunia.

Jadi, kalau orang sakit, dia tidak mau makan. Pemabuk lebih suka minum minuman yang beralkohol daripada makan. Sama, kita tidak ingin berdoa, kita tidak merindukan Tuhan, lalu kita melakukan yang lain. Kita sakit, kita akan binasa. Kita tidak memiliki Tuhan, tidak merindukan Tuhan, jiwa kita sakit. Dan tanpa sadar, sejatinya, kita mencampakkan Tuhan dari hidup kita. Kita mengeliminir Tuhan, memisahkan, membuang Tuhan dalam hidup kita. Kalau dibahasakan dengan kata-kata, kita berkata, “Aku tidak butuh Tuhan.” Kita memang tidak mengatakannya, tetapi kita melakukan itu, karena kita lebih menyenangi yang lain daripada Tuhan.

Dan rata-rata kita masih sakit. Ironis, kita tidak mau sembuh, tidak mau memaksa diri duduk diam di kaki Tuhan, sampai kehausan akan Allah itu bisa mengalir dan mencengkeram jiwa kita. Mari kita betul-betul berubah, sampai kita punya kehausan akan Allah. Allah merasakan kehausan kita akan Dia, Allah merasakan kita mencintai Dia. Dan kalau kita bisa berbuat begitu, kita istimewa di mata Tuhan. Sehingga orang-orang di sekitar kita yang kita cintai, juga akan diistimewakan oleh Tuhan.

Kalau pagi kita angkat tangan bukan mau bergaya, “Aku angkat tangan, Tuhan.” Tapi kita mau meraih Tuhan. Kita harus bisa menyentuh hadirat Tuhan, sampai kita punya kehausan akan Allah. Di tengah-tengah situasi yang serba tidak menentu, namun kalau kita bersama Tuhan, kita aman. Kalau Tuhan beserta kita, kita tetap dilindungi Tuhan. Apa pun yang terjadi. Lalu kenapa kita tidak mencari Tuhan? Kalau kita tidak punya selera doa, hari-hari kita pasti tidak bersama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu, kita bisa betah melakukan pekerjaan yang lain, tapi tidak bisa duduk diam di kaki Tuhan, tidak mampu karena jiwa kita sakit. Tuhan itu seperti makanan jiwa kita.

Kalau kita dengan tulus berusaha mencari wajah Tuhan, maka kita akan seperti telur yang menetas menjadi rajawali. Hati ini harus kita angkat, kita terbangkan mencari Tuhan. Kalau tidak, kita tidak akan pernah berubah. Kita akan beku seperti es, bukan mencair dan menyala. Ayo, kita kobarkan hati ini. Sebab kita tahu, hidup ini bernilai kalau kita bertemu dan berjalan dengan Tuhan. Maka jangan sia-siakan kesempatan ini, jangan lewatkan kesempatan ini. Jangan ulangi kesalahan yang pernah kita lakukan di lembar tahun hidup yang lalu. Berilah diri kita untuk diubahkan dan dibarui oleh Tuhan.

  continue reading

154 episod

Artwork

Tulus Mencari Wajah Tuhan

Truth Daily Enlightenment

425 subscribers

published

iconKongsi
 
Manage episode 412869855 series 1785659
Kandungan disediakan oleh Erastus Sabdono. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh Erastus Sabdono atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Untuk apa kita melakukan kegiatan gereja atau pelayanan? Karena kita mau menyelamatkan orang dari api kekal. Bagaimana menyelamatkan orang dari api kekal? Caranya, ia harus berjalan dengan Tuhan sejak hidup di bumi. Maka betapa pentingnya kehadiran Tuhan itu. Setan itu licik sekali. Kuasa kegelapan itu jauh lebih cerdik dari yang kita duga. Jadi, kalau kita tidak dipimpin Roh Kudus, kita pasti tertipu. Tanpa kita sadari, kita disesatkan; bukan hanya jemaat, pendeta, aktivis, pelayan Tuhan pun bisa tertipu. Bukan hanya pelayan yang baru melayani, yang sudah puluhan tahun pun bisa tertipu.

Kalau kita tidak duduk diam di kaki Tuhan, bahaya sekali. Maka, kita harus berdoa, “Lindungi aku dari kuasa gelap. Lindungi aku dari manusia lama ini. Lindungi aku dari pengaruh jahat dunia. Lindungi aku dari bencana dan orang-orang yang bermaksud jahat padaku. Lindungi aku, Tuhan.” Secara ukuran dunia dengan usia cukup tinggi, mungkin beberapa di antara kita sudah pensiun, tidak kerja keras seperti ini. Ya, kita akan pensiun di langit baru, bumi baru. Kalau di bumi ini, tidak ada pensiunnya. Mahal waktu yang Tuhan berikan. Jadi, kalau sampai kita sempat menonton drama atau melihat media sosial yang tidak perlu apalagi dalam durasi waktu yang lama, itu merusak hidup kita. Untuk apa yang perlu dilihat boleh, tapi kita tidak tenggelam dengan hiburan dunia atau keinginan-keinginan dunia.

Jadi, kalau orang sakit, dia tidak mau makan. Pemabuk lebih suka minum minuman yang beralkohol daripada makan. Sama, kita tidak ingin berdoa, kita tidak merindukan Tuhan, lalu kita melakukan yang lain. Kita sakit, kita akan binasa. Kita tidak memiliki Tuhan, tidak merindukan Tuhan, jiwa kita sakit. Dan tanpa sadar, sejatinya, kita mencampakkan Tuhan dari hidup kita. Kita mengeliminir Tuhan, memisahkan, membuang Tuhan dalam hidup kita. Kalau dibahasakan dengan kata-kata, kita berkata, “Aku tidak butuh Tuhan.” Kita memang tidak mengatakannya, tetapi kita melakukan itu, karena kita lebih menyenangi yang lain daripada Tuhan.

Dan rata-rata kita masih sakit. Ironis, kita tidak mau sembuh, tidak mau memaksa diri duduk diam di kaki Tuhan, sampai kehausan akan Allah itu bisa mengalir dan mencengkeram jiwa kita. Mari kita betul-betul berubah, sampai kita punya kehausan akan Allah. Allah merasakan kehausan kita akan Dia, Allah merasakan kita mencintai Dia. Dan kalau kita bisa berbuat begitu, kita istimewa di mata Tuhan. Sehingga orang-orang di sekitar kita yang kita cintai, juga akan diistimewakan oleh Tuhan.

Kalau pagi kita angkat tangan bukan mau bergaya, “Aku angkat tangan, Tuhan.” Tapi kita mau meraih Tuhan. Kita harus bisa menyentuh hadirat Tuhan, sampai kita punya kehausan akan Allah. Di tengah-tengah situasi yang serba tidak menentu, namun kalau kita bersama Tuhan, kita aman. Kalau Tuhan beserta kita, kita tetap dilindungi Tuhan. Apa pun yang terjadi. Lalu kenapa kita tidak mencari Tuhan? Kalau kita tidak punya selera doa, hari-hari kita pasti tidak bersama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu, kita bisa betah melakukan pekerjaan yang lain, tapi tidak bisa duduk diam di kaki Tuhan, tidak mampu karena jiwa kita sakit. Tuhan itu seperti makanan jiwa kita.

Kalau kita dengan tulus berusaha mencari wajah Tuhan, maka kita akan seperti telur yang menetas menjadi rajawali. Hati ini harus kita angkat, kita terbangkan mencari Tuhan. Kalau tidak, kita tidak akan pernah berubah. Kita akan beku seperti es, bukan mencair dan menyala. Ayo, kita kobarkan hati ini. Sebab kita tahu, hidup ini bernilai kalau kita bertemu dan berjalan dengan Tuhan. Maka jangan sia-siakan kesempatan ini, jangan lewatkan kesempatan ini. Jangan ulangi kesalahan yang pernah kita lakukan di lembar tahun hidup yang lalu. Berilah diri kita untuk diubahkan dan dibarui oleh Tuhan.

  continue reading

154 episod

Semua episod

×
 
Loading …

Selamat datang ke Player FM

Player FM mengimbas laman-laman web bagi podcast berkualiti tinggi untuk anda nikmati sekarang. Ia merupakan aplikasi podcast terbaik dan berfungsi untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk melaraskan langganan merentasi peranti.

 

Panduan Rujukan Pantas

Podcast Teratas