Artwork

Kandungan disediakan oleh KBR Prime. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh KBR Prime atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Pergi ke luar talian dengan aplikasi Player FM !

Waspada Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Kapan Harus ke Rumah Sakit?

25:19
 
Kongsi
 

Manage episode 344588639 series 3127068
Kandungan disediakan oleh KBR Prime. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh KBR Prime atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Penyebaran kasus gangguan ginjal akut pada anak yang belum ditemukan penyebabnya tengah menjadi sorotan. Netizen +62 mengungkapkan ketakutannya dan cemas akan penyebaran ginjal akut. Kasusnya sementara ini ditemukan di 16 provinsi di Indonesia dan rata-rata menyasar anak-anak usia 1-5 tahun. Meski, ada juga kasus yang berusia di bawah 18 tahun. Ketua Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengungkap hingga 18 Oktober kemarin, ada 192 kasus gangguan ginjal akut yang dilaporkan anggota IDAI dari 20 provinsi. Di mana tercatat kasus tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 50 kasus. Disusul Jawa Barat dan Jawa Timur sebanyak 24 kasus, 21 kasus di Sumatera Barat, Aceh 18 kasus dan Bali 17 kasus.

Meski belum bisa dipastikan penyebabnya, Piprim menyampaikan IDAI sudah mengeluarkan rekomendasi menghindari penggunaan paracetamol. Rekomendasi ini sejalan dengan larangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengacu pada kasus penyebaran gangguan ginjal akut di Gambia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri melarang penggunaan zat dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) dalam produk obat cair atau sirup untuk anak maupun dewasa. Melalui keterangan persnya, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan larangan itu dikeluarkan untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat.

Nah saat ini, pihak Kementerian Kesehatan bersama dengan IDAI, tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) sudah membentuk tim penyelidikan untuk mengusut kasus kematian misterius ini. Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengungkapkan penyakit gangguan ginjal akut ini masih belum diketahui penyebabnya. Sebab ginjal akut misterius terjadi dengan cepat dan bersifat progresif atipikal. Eka mengatakan otoritas kesehatan masih melakukan pemeriksaan swab tenggorokan dan rektal terkait virus tertentu yang kemungkinan menjadi penyebab gangguan ginjal akut.

Nah gimana gejalanya? menurut Eka, pasien mengalami batuk, pilek, diare, muntah, demam, peradangan di banyak organ, urine sedikit hingga tidak mengeluarkan urine sama sekali. Kondisi ini disebut anuria, yaitu gangguan pada ginjal yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi urine. Penderita anuria biasanya tidak buang air kecil dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Lantas, Bagaimana antisipasi pemerintah terkait kasus gagal ginjal ini? Apa yang mesti diwaspadai soal kasus gangguan ginjal akut ini? Kita akan bincangkan hal ini bersama dengan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dan Ketua Unit Kedokteran Nefrologi IDAI Jawa Barat, Dany Hilmanto. Simak juga pernyataan dari Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo soal hal ini.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

  continue reading

1338 episod

Artwork
iconKongsi
 
Manage episode 344588639 series 3127068
Kandungan disediakan oleh KBR Prime. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh KBR Prime atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Penyebaran kasus gangguan ginjal akut pada anak yang belum ditemukan penyebabnya tengah menjadi sorotan. Netizen +62 mengungkapkan ketakutannya dan cemas akan penyebaran ginjal akut. Kasusnya sementara ini ditemukan di 16 provinsi di Indonesia dan rata-rata menyasar anak-anak usia 1-5 tahun. Meski, ada juga kasus yang berusia di bawah 18 tahun. Ketua Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengungkap hingga 18 Oktober kemarin, ada 192 kasus gangguan ginjal akut yang dilaporkan anggota IDAI dari 20 provinsi. Di mana tercatat kasus tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 50 kasus. Disusul Jawa Barat dan Jawa Timur sebanyak 24 kasus, 21 kasus di Sumatera Barat, Aceh 18 kasus dan Bali 17 kasus.

Meski belum bisa dipastikan penyebabnya, Piprim menyampaikan IDAI sudah mengeluarkan rekomendasi menghindari penggunaan paracetamol. Rekomendasi ini sejalan dengan larangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengacu pada kasus penyebaran gangguan ginjal akut di Gambia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri melarang penggunaan zat dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) dalam produk obat cair atau sirup untuk anak maupun dewasa. Melalui keterangan persnya, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan larangan itu dikeluarkan untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat.

Nah saat ini, pihak Kementerian Kesehatan bersama dengan IDAI, tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) sudah membentuk tim penyelidikan untuk mengusut kasus kematian misterius ini. Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengungkapkan penyakit gangguan ginjal akut ini masih belum diketahui penyebabnya. Sebab ginjal akut misterius terjadi dengan cepat dan bersifat progresif atipikal. Eka mengatakan otoritas kesehatan masih melakukan pemeriksaan swab tenggorokan dan rektal terkait virus tertentu yang kemungkinan menjadi penyebab gangguan ginjal akut.

Nah gimana gejalanya? menurut Eka, pasien mengalami batuk, pilek, diare, muntah, demam, peradangan di banyak organ, urine sedikit hingga tidak mengeluarkan urine sama sekali. Kondisi ini disebut anuria, yaitu gangguan pada ginjal yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi urine. Penderita anuria biasanya tidak buang air kecil dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Lantas, Bagaimana antisipasi pemerintah terkait kasus gagal ginjal ini? Apa yang mesti diwaspadai soal kasus gangguan ginjal akut ini? Kita akan bincangkan hal ini bersama dengan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dan Ketua Unit Kedokteran Nefrologi IDAI Jawa Barat, Dany Hilmanto. Simak juga pernyataan dari Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo soal hal ini.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

  continue reading

1338 episod

Semua episod

×
 
Loading …

Selamat datang ke Player FM

Player FM mengimbas laman-laman web bagi podcast berkualiti tinggi untuk anda nikmati sekarang. Ia merupakan aplikasi podcast terbaik dan berfungsi untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk melaraskan langganan merentasi peranti.

 

Panduan Rujukan Pantas

Podcast Teratas