Manusia & Teknologi - 2024-02-01
Manage episode 398643266 series 3381956
Info pekan ini
~ Populasi dunia bertambah 75 juta orang
Populasi dunia akan siap tembus di angka 8 miliar pada tahun ini, Biro Sensus Amerika Serikat pada tanggal 28 Desember 2023 merilis sebuah data bahwa jumlah populasi dunia akan meningkat sebesar 75 juta pada tahun ini, dengan begitu angka jumlah populasi dunia di tahun 2024 yang baru akan siap tembus 8 miliar.
Dilansir dari Technews.tw tingkat pertumbuhan populasi dunia kurang dari 1% pada tahun lalu, menurut Biro Sensus Amerika Serikat pada awal tahun 2024, 4.3 juta orang akan lahir dan per dua detik akan meninggal sebanyak 2 orang.
Tingkat pertumbuhan penduduk Amerika Serikat selama setahun terakhir adalah 0.53% yaitu sekitar setengah dari angka global. AS telah berhasil menambahkan sebanyak 1.7 juta dan telah menembus angka 335.8 juta pada awal tahun baru 2024.
Jika laju pertumbuhan penduduk saat ini terus berlanjut hingga akhir dekade, maka dapat diasumsikan bahwa tahun 2020-an dapat dijadikan sebagai sebuah dekade dengan laju pertumbuhan populasi manusia yang paling lambat dalam sejarah. William Frey sebagai ahli demografi di The Brookings Institution yang mengatakan bahwa yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2020 hingga ke tahun 2030 menjadi kurang dari 4%.
Dekade pertumbuhan populasi paling lambat di AS saat ini terjadi pada tahun 1930, tepat setelah kejadian Depresi Besar - The Big Depression. Ketika laju pertumbuhan populasi meningkat sebesar 7.3%.
“ tentu saja, seiring kita keluar dari tahun-tahun pandemi, pertumbuhan mungkin akan sedikit meningkat, tetapi akan sulit untuk mencapai angka 7.3% “. ujar William Frey.
Hari pertama pada awal tahun 2024, satu bayi akan lahir setiap detiknya dan satu orang akan meninggal setiap 9.5 detik di Amerika Serikat. Namun, imigrasi manusia akan mencegah jumlah penurunan populasi AS. perpindahan penduduk ini akan menambahkan satu orang ke dalam populasi AS setiap 28.3 detik.
~ Saingan Netflix rugi 5 Miliar USD
Menjelang awal tahun 2024 tidak sedikit perusahaan penyedia layanan tontonan hiburan streaming online harus dihadapkan kepada likuidasi dan restrukturisasi, demi menghadapi persaingan dengan Netflix.
Grup media seperti Disney, Warner Bros, Discovery dan Paramount yang telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir nampaknya harus disudutkan oleh kondisi naas, termasuk juga likuidasi perusahaan setelah kehilangan miliaran dolar dalam operasi bisnis mereka, tekanan besar dalam memangkas biaya dan mengurangi skala produksi dan menjual bisnis yang ada pada saat ini.
Shari Redstone selaku CEO dari perusahaan induk Paramount yang tertarik untuk merestrukturisasi asetnya, dilansir dari Technews.tw yang menjabarkan bahwa Shari telah melakukan berbagai negosiasi demi menjual studio film dan televisi Hollywood ke Skydance, sebagai perusahaan produksi yang terkenal dengan hasil karyanya “ The Last Stand “ telah mendapatkan tawaran kerjasama sebagai mitra kerja, namun hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait kelangsungan kerjasama tersebut.
Perlu dicatat bahwa bahwa baru-baru ini dilaporkan bahwa Warner Bros sedang menjajaki integrasi aset film dan televisi mereka dengan Paramount, yang meliput televisi, film, olahraga, media streaming, DLL.
Rich Greenfield selaku analis di media Lightshed Partners menganalisa bahwa situasi Paramount tampaknya mencerminkan sebuah kepanikan dalam industri film dan televisi.
Warner Bros, HBO dan beberapa perusahaan terkenal lainnya asal Amerika Serikat akan mendapatkan sebuah keuntungan kecil pada tahun 2023 berkat sebuah program yang telah menaikkan harga langganan, namun disaat yang bersamaan juga telah menghentikan beberapa produk serial dan melisensikan film serta televisi, namun hal ini harus dibayar mahal karena dengan kenaikan harga ini telah kehilangan lebih dari dua juta pelanggan dalam dua kuartal terakhir.
Bahkan raksasa perusahaan hiburan Disney juga telah merestrukturisasi bisnisnya demi kelangsungan masa depan perusahaan, dalam sembilan bulan pertama pada tahun 2023, bisnis streamingnya telah merugi lebih dari 1.6 miliar USD. selama periode ini Disney + telah mendapatkan 8 juta pelanggan baru, Disney berjanji bahwa bisnis streamingnya akan mendapatkan jawaban positif pada akhir tahun 2024.
Selain itu, para perusahaan di industri hiburan ini juga tengah menghadapi permasalahan yang sama seperti lemahnya pasar periklanan, biaya produk yang tinggi terlebih setelah berakhirnya aksi mogok kerja oleh para karyawan dan staff di industri Hollywood.
Ketika banyak perusahaan yang terombang-ambing oleh kondisi ini, Netflix sebagai sebuah perusahaan yang dirasa cukup muda serta membawa berbagai suasana segar berhasil melewati tahun yang cukup sulit pada tahun 2022. Tidak hanya itu saja, Netflix berhasil mendapatkan prestasi baik dalam persaingan pasar serta berhasil meraup keuntungan yang cukup stabil.
Berdasarkan data laporan keuangan kuartal ketiga Netflix pada tahun 2023, laba bersih perusahaan ini berhasil menyentuh 1.677 Miliar NTD, bahkan angka ini lebih baik daripada prediksi para analis di Wall Street, selain itu juga telah mendapatkan 9 juta pelanggan baru, dengan begitu kinerja pertumbuhan Netflix menjadi cukup sehat semenjak awal tahun 2020.
Para analis masih bertanya-tanya terkait detail merger antara Warner Bros dan Paramount yang hingga saat ini masih belum diketuk palu, namun tidak sulit untuk melihat bahwa grup media ini ingin mempercepat proses restrukturisasi bisnisnya dengan harapan agar dapat meningkatkan efisiensi operasional dan skala perusahaan yang lebih besar.
Pantau terus yows..
317 episod