Pasien Cuci Darah Kelompok Muda Meningkat, Gaya Hidup Penyebab?
Manage episode 425506912 series 3127068
Seberapa banyak dan sering anda minum air putih dibanding minuman manis dalam sehari? Buat yang selama ini acuh, mungkin bisa mulai kalkulasi ya soal ini. Itu kalau enggak mau mengalami gangguan ginjal hingga harus cuci darah atau hemodialisa.
Sebelumnya, kutipan obrolan Dokter Tirta Mandira Hudhi dalam sebuah podcast beredar di media sosial dan menjadi perhatian. Dokter Tirta mewanti-wanti para pemuda yang gemar mengkonsumsi minuman manis yang instan dalam botol.
Menurutnya, banyaknya konsumsi minuman kemasan berpemanis, meningkatkan tren hemodialisa usia muda. Kata dia, makin banyak orang muda usia 25-35 tahun yang kini rentan perawatan cuci darah karena riwayatnya yang gemar minum minuman manis.
Padahal, dulu gagal ginjal identik sebagai penyakit yang umumnya terjadi pada masyarakat kelompok usia lanjut.
Kondisi ini juga diungkap oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH menuturkan walaupun secara data penyakit gagal ginjal lebih banyak dialami orang tua, jumlah pasien anak muda juga semakin banyak.
Kata dia, gaya hidup yang buruk bisa mengganggu fungsi ginjal. Karena itulah menurut dia, Kementerian Kesehatan menggalakkan edukasi, salah satunya untuk mengurangi Gula Garam dan Lemak (GGL).
Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RA Adaninggar Primaria Nariswari dalam sebuah diskusi mengingatkan orang-orang muda untuk tidak jumawa, karena yang banyak juga masyarakat dari kelompok usia muda yang berpenyakit. Jadi kata dia, jangan mentang-mentang masih muda merasa bebas dari penyakit. Menurutnya, pasien muda yang biasanya melakukan cuci darah karena tidak suka atau jarang minum air putih.
1384 episod