Nyepi Beriringan Ramadan, Momentum Saling Hormat
Manage episode 405746164 series 3127068
Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 dan Ramadan 1445 H, beriringan.
Sebelumnya, Lea mewakili rekan yang bertugas mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dan selamat menjalankan puasa.
Gak cuma tim KBR yang mengucapkannya, tapi Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas juga mengucapkan hal serupa.
Tapi Yaqut juga menyoroti Nyepi dan Ramadan yang beriringan. Kata Yaqut, Umat Hindu menyambut Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, Umat Islam sambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadan dan Qiyamul-Lail.
Menurut Yaqut, momen ramadan dan nyepi yang beriringan, bisa jai momentum bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan instrospeksi.
Kalau umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu: Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). Sementara umat Islam selama Ramadan menjalani ibadah puasa.
Dan yang tak kalah penting Yaqut berpesan kepada warga +62 untuk menghormati perbedaan ekspresi keberagamaan. Lantaran selama Nyepi, umat hindu merayakannya dengan keheningan dan umat muslim merayakan Ramadan dengan ekspresi syiar (keramaian).
Nah kita mau bahas gimana Ramadan dan Nyepi yang beriringan ini jadi momen saling toleransi bersama denganMenteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Dharma Duta Kabupaten Banyuwangi, Dewi Mayang Anggraini, S.Pd, dan Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
1338 episod