Artwork

Kandungan disediakan oleh 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Pergi ke luar talian dengan aplikasi Player FM !

Manusia & Teknologi - 2024-10-31

 
Kongsi
 

Manage episode 447821663 series 3381956
Kandungan disediakan oleh 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Info pekan ini

~ Suku bunga menurun kabar baik ? perusahaan lebih berhati-hati.

kabar burung yang menyatakan bahwa penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dapat menyelamatkan kondisi perekonomian Amerika ? para pelaku industri di sektor keuangan dan bank nampaknya kurang bersedia untuk memberikan pinjaman serta pasar properti yang terus melesu. apakah ini merupakan tanda bahwa perekonomian tidak akan kembali ke jalurnya meskipun Federal Reserve terus menurunkan suku bunga ? ketika dampak penurunan suku bunga melemah, apa lagi yang bisa menjadi kekuatan utama dalam nasib dan masa depan perekonomian AS.

Ketika sebuah negara yang harus dihadapkan kepada sebuah resesi, bank sentral biasanya akan menurunkan suku bunga untuk kembali merangsang tingkat konsumsi pasar dan investasi agar tidak terjerumus ke dalam resesi yang lebih dalam. namun, penurunan suku bunga oleh Federal Reserve kali ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang solusi, meskipun secara teori penurunan suku bunga akan mengurangi biaya pinjaman dan mendorong dunia usaha dan rumah tangga untuk meningkatkan aliran investasi dan konsumsi, namun dalam prakteknya hasilnya mungkin tidak akan semulus yang diharapkan dengan alasan bahwa kondisi perekonomian saat ini sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya.

Dilansir dari Technews.tw yang menyatakan bahwa meskipun biaya pinjaman lebih rendah, banyak perusahaan dan rumah tangga yang terjebak dalam hutang jangka panjang dan berbiaya rendah selama fase pemulihan pasca pandemi, hal ini telah berkontribusi kepada melemahnya permintaan untuk pinjaman baru. bahkan jika The Fed terus menurunkan suku bunganya, maka dunia usaha dan konsumen mungkin memiliki penerimaan utang baru yang terbatas.

Hal ini terjadi karena tingkat bunga rata-rata utang yang ada jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya marjinal pinjaman baru, sehingga membuat perusahaan lebih cenderung untuk mempertahankan status quo ketimbang melakukan ekspansi bisnis yang baru. oleh karena itu meskipun penurunan suku bunga dapat mengurangi biaya pinjaman, dampaknya terhadap stimulasi aktivitas ekonomi riil mungkin jauh lebih kecil dari yang diharapkan, hal ini menunjukkan bahwa sikap hati-hati pasar terhadap investasi baru menjadi lebih tinggi.

Perusahaan yang tengah menghadapi tekanan arus kas dan permintaan konsumsi rumah tangga akan sulit pulih dengan cepat, apabila dilihat dari perspektif pasar keuangan, sikap bank terhadap pinjaman perdana akhir-akhir ini mengalami perubahan yang signifikan sehingga menjadi fokus perhatian pasar. bank menjadi lebih berhati-hati dan evaluasi berlapis dalam meninjau pengajuan pinjaman perdana gegara prospek ekonomi yang tidak menentu dan risiko kredit yang tinggi. sikap konservatif ini telah menyebabkan perlambatan dalam pinjaman komersial, industri, pembiayaan real estate serta pinjaman konsumen. bahkan jika Federal Reserve menerapkan kebijakan pelonggaran, maka risiko bank masih akan sulit untuk diubah.

Situasi ini akan sangat sulit bagi dunia usaha, karena banyak di antara mereka yang menghadapi tekanan arus kas, terutama bagi mereka yang memiliki hutang tetap jangka panjang dalam jumlah besar. perusahaan-perusahaan ini mungkin lebih memilih untuk fokus pada pengelolaan utang dibandingkan untuk melakukan ekspansi baru. bahkan jika suku bunga semakin menurun, maka kecepatan aliran modal ke perekonomian riil mungkin tidak akan mencapai dampak yang diinginkan, hal ini tentu akan memperlambat proses pemulihan ekonomi dalam negeri.

Bagi sektor rumah tangga, meskipun penurunan suku bunga telah membuat sebuah hipotek baru atau pinjaman konsumen menjadi lebih menarik, banyak konsumen lebih memilih untuk menunggu. serangkaian faktor yang menunjukkan bahwa dalam kondisi penurunan suku bunga, kemauan bank untuk memberikan pinjaman dan likuiditas pasar masih sangat terbatas.

Pengurangan pinjaman ke bank baik bagi sektor komersial maupun rumah tangga tidak hanya berdampak secara masif, namun juga berdampak kepada perekonomian secara keseluruhan melalui pasar kerja, kunci menuju soft landing adalah terus menurunkan laju inflasi sambil menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas persediaan lapangan pekerjaan. namun ketika pinjaman dari bank melambat dan rantai modal antara dunia usaha dan rumah tangga terpaksa diperketat, maka hal ini juga dapat menyebabkan resiko perekonomian akan jatuh kedalam lubang resesi yang lebih dalam.

Dalam perspektif makro, berkurangnya pinjaman bank dapat menurunkan target inflasi The Fed, biasanya pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan permintaan konsumen yang lebih rendah akan mengurangi tekanan inflasi. namun situasi pada saat ini mungkin akan sedikit berbeda, dimana berbagai kesulitan yang harus dihadapi oleh setiap individu semakin tinggi dan proses pengambilan keputusan bisnis bagi setiap perusahaan juga akan menurun mengingat banyak hambatan dalam melakukan ekspansi bisnis, pasokan produk dan kenaikan harga tentu sudah di depan mata. Jenis inflasi pengurangan pasokan ini dapat mencegah penurunan tingkat inflasi secara keseluruhan.

Ketika ketidakpastian terkait prospek perekonomian meningkat, bank cenderung menahan lebih banyak modal untuk menghadapi potensi risiko kredit macet dan kemauan mereka untuk memberikan pinjaman dibatasi oleh pertimbangan manajemen risiko mereka sendiri. oleh karena itu dengan hanya mengandalkan kebijakan suku bunga Federal Reserve untuk menstimulasi pasokan pinjaman mungkin mempunyai dampak yang sangat terbatas. hal ini perlu dikoordinasikan dengan instrumen kebijakan lainnya, seperti melonggarkan beberapa peraturan keuangan atau menyediakan lebih banyak mekanisme jaminan pinjaman, sehingga bank dapat mengendalikan kebijakan mereka.

Pantau terus yows..

  continue reading

316 episod

Artwork
iconKongsi
 
Manage episode 447821663 series 3381956
Kandungan disediakan oleh 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh 中央廣播電臺 RTI Radio Taiwan International and Ipung Chandra atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Info pekan ini

~ Suku bunga menurun kabar baik ? perusahaan lebih berhati-hati.

kabar burung yang menyatakan bahwa penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dapat menyelamatkan kondisi perekonomian Amerika ? para pelaku industri di sektor keuangan dan bank nampaknya kurang bersedia untuk memberikan pinjaman serta pasar properti yang terus melesu. apakah ini merupakan tanda bahwa perekonomian tidak akan kembali ke jalurnya meskipun Federal Reserve terus menurunkan suku bunga ? ketika dampak penurunan suku bunga melemah, apa lagi yang bisa menjadi kekuatan utama dalam nasib dan masa depan perekonomian AS.

Ketika sebuah negara yang harus dihadapkan kepada sebuah resesi, bank sentral biasanya akan menurunkan suku bunga untuk kembali merangsang tingkat konsumsi pasar dan investasi agar tidak terjerumus ke dalam resesi yang lebih dalam. namun, penurunan suku bunga oleh Federal Reserve kali ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang solusi, meskipun secara teori penurunan suku bunga akan mengurangi biaya pinjaman dan mendorong dunia usaha dan rumah tangga untuk meningkatkan aliran investasi dan konsumsi, namun dalam prakteknya hasilnya mungkin tidak akan semulus yang diharapkan dengan alasan bahwa kondisi perekonomian saat ini sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya.

Dilansir dari Technews.tw yang menyatakan bahwa meskipun biaya pinjaman lebih rendah, banyak perusahaan dan rumah tangga yang terjebak dalam hutang jangka panjang dan berbiaya rendah selama fase pemulihan pasca pandemi, hal ini telah berkontribusi kepada melemahnya permintaan untuk pinjaman baru. bahkan jika The Fed terus menurunkan suku bunganya, maka dunia usaha dan konsumen mungkin memiliki penerimaan utang baru yang terbatas.

Hal ini terjadi karena tingkat bunga rata-rata utang yang ada jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya marjinal pinjaman baru, sehingga membuat perusahaan lebih cenderung untuk mempertahankan status quo ketimbang melakukan ekspansi bisnis yang baru. oleh karena itu meskipun penurunan suku bunga dapat mengurangi biaya pinjaman, dampaknya terhadap stimulasi aktivitas ekonomi riil mungkin jauh lebih kecil dari yang diharapkan, hal ini menunjukkan bahwa sikap hati-hati pasar terhadap investasi baru menjadi lebih tinggi.

Perusahaan yang tengah menghadapi tekanan arus kas dan permintaan konsumsi rumah tangga akan sulit pulih dengan cepat, apabila dilihat dari perspektif pasar keuangan, sikap bank terhadap pinjaman perdana akhir-akhir ini mengalami perubahan yang signifikan sehingga menjadi fokus perhatian pasar. bank menjadi lebih berhati-hati dan evaluasi berlapis dalam meninjau pengajuan pinjaman perdana gegara prospek ekonomi yang tidak menentu dan risiko kredit yang tinggi. sikap konservatif ini telah menyebabkan perlambatan dalam pinjaman komersial, industri, pembiayaan real estate serta pinjaman konsumen. bahkan jika Federal Reserve menerapkan kebijakan pelonggaran, maka risiko bank masih akan sulit untuk diubah.

Situasi ini akan sangat sulit bagi dunia usaha, karena banyak di antara mereka yang menghadapi tekanan arus kas, terutama bagi mereka yang memiliki hutang tetap jangka panjang dalam jumlah besar. perusahaan-perusahaan ini mungkin lebih memilih untuk fokus pada pengelolaan utang dibandingkan untuk melakukan ekspansi baru. bahkan jika suku bunga semakin menurun, maka kecepatan aliran modal ke perekonomian riil mungkin tidak akan mencapai dampak yang diinginkan, hal ini tentu akan memperlambat proses pemulihan ekonomi dalam negeri.

Bagi sektor rumah tangga, meskipun penurunan suku bunga telah membuat sebuah hipotek baru atau pinjaman konsumen menjadi lebih menarik, banyak konsumen lebih memilih untuk menunggu. serangkaian faktor yang menunjukkan bahwa dalam kondisi penurunan suku bunga, kemauan bank untuk memberikan pinjaman dan likuiditas pasar masih sangat terbatas.

Pengurangan pinjaman ke bank baik bagi sektor komersial maupun rumah tangga tidak hanya berdampak secara masif, namun juga berdampak kepada perekonomian secara keseluruhan melalui pasar kerja, kunci menuju soft landing adalah terus menurunkan laju inflasi sambil menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas persediaan lapangan pekerjaan. namun ketika pinjaman dari bank melambat dan rantai modal antara dunia usaha dan rumah tangga terpaksa diperketat, maka hal ini juga dapat menyebabkan resiko perekonomian akan jatuh kedalam lubang resesi yang lebih dalam.

Dalam perspektif makro, berkurangnya pinjaman bank dapat menurunkan target inflasi The Fed, biasanya pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan permintaan konsumen yang lebih rendah akan mengurangi tekanan inflasi. namun situasi pada saat ini mungkin akan sedikit berbeda, dimana berbagai kesulitan yang harus dihadapi oleh setiap individu semakin tinggi dan proses pengambilan keputusan bisnis bagi setiap perusahaan juga akan menurun mengingat banyak hambatan dalam melakukan ekspansi bisnis, pasokan produk dan kenaikan harga tentu sudah di depan mata. Jenis inflasi pengurangan pasokan ini dapat mencegah penurunan tingkat inflasi secara keseluruhan.

Ketika ketidakpastian terkait prospek perekonomian meningkat, bank cenderung menahan lebih banyak modal untuk menghadapi potensi risiko kredit macet dan kemauan mereka untuk memberikan pinjaman dibatasi oleh pertimbangan manajemen risiko mereka sendiri. oleh karena itu dengan hanya mengandalkan kebijakan suku bunga Federal Reserve untuk menstimulasi pasokan pinjaman mungkin mempunyai dampak yang sangat terbatas. hal ini perlu dikoordinasikan dengan instrumen kebijakan lainnya, seperti melonggarkan beberapa peraturan keuangan atau menyediakan lebih banyak mekanisme jaminan pinjaman, sehingga bank dapat mengendalikan kebijakan mereka.

Pantau terus yows..

  continue reading

316 episod

Semua episod

×
 
Loading …

Selamat datang ke Player FM

Player FM mengimbas laman-laman web bagi podcast berkualiti tinggi untuk anda nikmati sekarang. Ia merupakan aplikasi podcast terbaik dan berfungsi untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk melaraskan langganan merentasi peranti.

 

Panduan Rujukan Pantas

Podcast Teratas