Tinggi Pengangguran Gen Z, Pendidikan Vokasi Solusi?
Manage episode 420665408 series 3127068
Angka pengangguran generasi Z jadi sorotan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 9,9 juta anak muda usia 15-24 tahun itu menjadi pengangguran atau tanpa kegiatan, seperti bekerja maupun mengenyam pendidikan. Padahal, pemerintah tengah berupaya mewujudkan pencapaian Visi Indonesia Emas 2045, agar keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi.
Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi Negara-Negara Maju (OECD), memperkirakan bahwa pada tahun 2045 ekonomi Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia.
Prediksi tersebut dilatarbelakangi, pada tahun 2030-2040, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk Indonesia usia produktif akan mencapai 64 persen dari total penduduk sekitar 297 juta jiwa.
Lantas, demi mengatasi angka pengangguran di usia produktif yang tinggi itu, sebagian kalangan parlemen mendorong pemerintah memperbanyak pendidikan vokasi.
Anggota Komisi Ketenagakerjaan di DPR RI, Irma Suryani Chaniago menilai hal itu bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia. Menurutnya, pendidikan vokasi dapat menyiapkan peserta didik menjadi angkatan kerja yang mempunyai kemampuan tenaga ahli profesional sesuai kebutuhan pasar kerja.
Namun, masih relevankah pendidikan vokasi memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja? Soal hal ini yuk kita bincangkan bersama dengan Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI), Agusmidah.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
1481 episod