Membahas apa saja yang ingin dibahas oleh Juni. Mulai dari buku, tulisan, bahasa, budaya, sampai hal remeh-temeh berupa gejolak tanya pada otaknya.

“Mendengar, saya lupa; Melihat, saya ingat; Melakukan, saya paham; Menemukan sendiri, saya kuasai" SALAM (Sanggar Anak Alam) awalnya berdiri di Desa Lawen, Banjarnegara pada tahun 1988. Pada 20 Juni 2000, SALAM dimulai lagi oleh Sri Wahyaningsih dan Toto Rahardjo di Kampung Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta. SALAM (Sanggar Anak Alam) meyakini, bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan tidaklah cukup hanya dilakukan di dalam ruang kelas antara guru dan siswa. Maka diperlukan proses belajar yang se ...

berdoa di ujung malam dan menanti fajar tiba, sembari mengingat setiap selip tawa yang pernah kita lalui bersama. kini kamu dimana, aku rindu saat saat itu.

Bercerita tentang kawan kepada kawan

Dalam tiga menit saya ingin berbagi pemikiran saya, siapa tahu jadi bahan diskusi yang menarik buat kalian.

Pembacaan puisi tentang hujan, rindu dan cinta dari karya-karya penyair Indonesia dan juga penyair manca negara.

Berbicara tentang rasa adalah hal yang menyenangkan sekaligus rumit. Mari berbagi rasa, agar kalian juga ikut merasa... . . Cover art photo provided by Kyle Glenn on Unsplash: https://unsplash.com/@kylejglenn

Hai? Welcome to podcast Agen Neptunus. Podcast nya Auliahope (manusia yang selalu berdo'a agar tidak pernah merasa bosan belajar) Kita itu berharga untuk diri kita sendiri dan orang yang sayang sama kita 💪 Akan ada cerita dari mereka yang luar biasa dan cerita dari buku yang sudah aku baca. Mari saling beriringan untuk terus belajar dari membaca dan mendengarkan. Salam kenal dari aku ya 🤝 🚃📚🌊🌴

“Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir.” Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu).”

Mari dengarkan Firman Tuhan yang menuntun kita untuk Pulang Ke Rumah, yang ditulis oleh Ellen G. White. Melalui Renungan Pagi ini kita akan belajar untuk berani menghadapi masa depan karena kita tidak lupa pimpinan Tuhan dimasa yang lalu. Bersama Pdt. Andri Daimbani, selamat mendengarkan.