maaf-maafannya dimulai dari diri sendiri🌻

ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. ditinggal pas baru mau sayang😔

kembali lagi. karena ternyata, hidup masih butuh didengar.

mungkin sebenarnya kita cuma butuh pelukan. entah kita yang memeluk atau kita yang dipeluk

maaf itu sesuatu yang kadang kita cari, tapi sayangnya nggak selalu bisa kita temukan

mulai berani untuk jujur dan terbuka soal diri sendiri. nggak ada salahnya jadi sama, nggak ada salahnya juga jadi beda.

lelah. capek. malas. semuanya jadi satu. terus tiba-tiba jadilah podcast ini.

sudah lama ingin berhenti percaya. lalu kemudian justru kembali bertanya.

manusia suka banget merasa kurang, peer besar kita ya melawannya dengan rasa cukup. sadari dan pahami bahwa kamu punya kekurangan, lalu beranjak untuk lakukan perubahan. harusnya begitu.

"dari aku untuk kamu berikan pada dirimu." Music provided by BGM President Track : That I Have Grown Up

"segmen spesial untuk membahas tentang pertanyaan yang tak sempat terjawab pada sesi CWB di instagram." Backsound Music provided by BGM President

hai, apa kabar bulan maret yang sudah ada di ujung namun masih juga kelabu?

hidupmu ya kamu yang berhak tentukan. bukan mereka yang hanya suka ngatur, tapi nggak bantu apa-apa.

buat gue ringan, buat lo belum tentu ringan. buat gue menyenangkan, buat lo belum tentu menyenangkan. jadi, mari terima diri dengan segala kesukaan yang memang bisa lo nikmati.

jadi berbeda itu nggak salah dan bukan masalah, selama kita masih bisa memanusiakan manusia lain.

cinta bertepuk sebelah tangan? cinta sama sahabat sendiri? cinta sama yang nggak cinta sama kita?

sebuah pembuka dan pengenalan untuk obrolan berat sedikit ringan menuju tidur

bagaimana bisa aku berhenti, jika semua pertemuan dan percakapan, masih terangkum baik di kepala, ingatan, dan juga di dalam hati?

"setiap manusia, tak bisa miliki satu jawaban pasti, untuk waktu yang mereka lalui."

hadirmu di sini adalah untuk ada dan bermanfaat bagi diri sendiri, pun bagi orang lain dengan cara yang tidak akan pernah sama satu dengan lainnya. maka, berbaik hatilah pada diri sendiri, selalu.

menjagamu aku selalu terbiasa, di dekatmu aku senantiasa, tapi menggapaimu aku tak kuasa.

untuk perpisahan yang membuat kita kembalu berjumpa dengan banyak pertemuan.

sebuah kilas balik untuk tahun yang mungkin tidak banyak hal dan kenangan baik yang bisa diceritakan, tapi dari tahun ini, saya belajar banyak hal yang patut untuk disyukuri dan dinikmati.

"Hidup nyatanya seperti itu, tidak berubah namun berulang."

Ini nggak boleh, itu nggak boleh. Ini salah mereka. Tapi bagi mereka, ini salah kita. Terus cari kesalahan orang lain, padahal hidup tak ada yang selalu benar dan tak ada yang sepenuhnya salah.

percaya saja, hal baik akan tetap jadi kebaikan.

aku tidak sedang baik-baik saja. ⁣aku memang sedang lelah.⁣tapi aku ingin sendiri.⁣

hidup masih akan berjalan. meski tanpa perasaan yang dibalas, meski dengan luka yang dilukiskan sendiri, meski dengan tanya menggunung yang takkan temui jawaban. ya, hidup memang masih akan berlanjut, dan kamu hanya akan tersisa di ingatan serta kenangan. sama seperti mereka, sama seperti hal-hal lalu yang sudah benar-benar berlalu.…

mungkin ada baiknya menyudahi sebuah rasa yang lupa bagaimana dimulai. mungkin ada bagusnya memulai rasa jika tahu sedang dirasa. agar tak ada kata menyesal, agar tak ada kata terlambat.

dan bila nanti kamu temukan ini. maka kamu semestinya mengerti, jika aku sudah berhenti.

akankah semestinya rumah itu adalah kamu? haruskah berjuang hanya milik seorang? atau mungkin, aku berhenti saja untuk berharap kamu bersedia tak menyerah?

makin dewasa, makin nggak tahu apa itu rumah. di mana? apa? siapa? semuanya terasa jauh dan sepi. semuanya serba sendirian. semuanya hampir-hampir nggak pernah bisa melegakan.

Beberapa orang memilih pergi memboyong luka di pundak. Membiarkannya menjadi beban selama perjalanan hingga entah kapan. Beberapa lagi memilih pergi dengan sebuah kata selesai yang lebih dalam maknanya dari kata sudah. Sebab mereka tahu keluhan hanya melambatkan laju.

Pergilah, sebab aku sudah tak lagi bisa berada di dekat. Sebab sudah seharusnya kita saling melepaskan daripada saling menyakiti tanpa pernah mengira sedang menyakiti.

kecewa itu datangnya dari diri sendiri. tapi sayangnya, banyak yang masih menyangkal dan enggan mengakuinya. padahal kalau logika mau digunakan, kecewa itu milik semua orang dari apa yang sudah ia tanam sendiri.

aku berusaha melupakan kamu yang kerap datang dan pergi. aku berusaha menghilangkan rasa yang tak kunjung pernah berubah.

nggak semua perasaan harus diketahui banyak orang. nggak semua hubungan harus dimengerti banyak orang. bahkan, nggak semua cerita harus diumbar, kan?

Ternyata, melepaskan lebih baik daripada terus-terusan bertahan. Ternyata, melepaskan adalah ketenangan yang selama ini dicari.

melepaskan itu perjuangan. antara ingin dan enggan. antara sanggup dan kemauan. antara terpaksa dan keinginan.

Toxic Relationship itu apa sih? Gimana mengenali dan menghadapinya? Pertanyaan seperti ini sering banget mampir di DM Instagram @hujan_mimpi. So, karena jawaban gue nggak bisa singkat, maka jadilah gue masukkan saja pembahasannya ke dalam podcast. Nah untuk kalian yang sering bertanya-tanya, silakan langsung mendengarkan saja~…

Kalau kemarin kita udah bahas tentang tiga kata ajaib, maka hari ini kita bahas tentang mengikhlaskan dan melepaskan. Semoga suka dengan episode kali ini, dan selamat mendengarkan!

Yuhu! BellsRadio hadir untuk menemani keseharianmu dengan beberapa lagu pilihan pun bahasan yang asyik. Selamat mendengarkan~

Di akhir cerita, seringnya ulang tahun berakhir kecewa. Itu kenapa saya lebih sering memilih menyepi.

Masih ingat QnA di Instagram tentang apa itu.... Stres? Cemas? Khawatir? Depresi? Ini dia hasil diskusi random kami untuk menjawab tanyamu.

Masih ingat QnA di Instagram tentang apa itu.... Stres? Cemas? Khawatir? Depresi? Ini dia hasil diskusi random kami untuk menjawab tanyamu.

Yang gagal bukan elo, jadi kenapa juga lo harus ikutan hancur dan dihujat?

Podcast ala-ala pertama yang ngebahas seputar tujuan menulis. Sedikit waras, banyak randomnya. Nggak sepenuhnya subyektif, ya namanya juga opini pribadi.