Menyorot Keberangkatan Umrah Pertama saat Pandemi
Manage episode 317209532 series 3127068
Sebanyak 400-an jemaah umrah Indonesia berhasil diberangkatkan akhir pekan lalu, di tengah bayang-bayang lonjakan covid-19 varian omicron global. Ini merupakan keberangkatan pertama jemaah Indonesia sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.
Kementerian Agama mengklaim situasi pandemi Covid-19 masih terkendali, sehingga pemberangkatan ibadah umrah Indonesia ke Arab Saudi diperbolehkan. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Umrah dan Haji Kementerian Agama, Hilman Latief. Kemenag juga menyebut akan memitigasi pelaksanaan umrah itu dengan prosedur protokol kesehatan ketat. Salah satunya, kata dia, kebijakan one gate policy atau kebijakan umrah satu pintu yaitu berangkat dan pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemarin menyebut dari, 414 kasus Covid-19 penularan varian Omicron di Indonesia, paling banyak berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri. Yang jadi penyumbang tertinggi adalah kedatangan dari Arab Saudi. Walau demikian, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengklaim, asosiasi akan melakukan pengawasan yang ketat baik saat keberangkatan di Indonesia, maupun saat tiba di Arab Saudi. Selain itu, jemaah umrah juga diwajibkan menjalani karantina selama 7 hari saat kembali ke Indonesia.
Seperti apa pemberangkatan Jemaah Umrah Indonesia setelah dibuka ini? Bagaimana kesiapannya dan sebagainya? Kita akan cari tahu soal hal ini bersama dengan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat AMPHURI, Farid Aljawi. Simak juga pernyataan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, dan Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
1336 episod