Artwork

Kandungan disediakan oleh KBR Prime. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh KBR Prime atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Pergi ke luar talian dengan aplikasi Player FM !

Apa Pengaruh Sanksi FIFA?

25:44
 
Kongsi
 

Manage episode 359719400 series 3127068
Kandungan disediakan oleh KBR Prime. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh KBR Prime atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Pelatih Tim Nasional U-20 Shin Tae Yong mengaku sakit hati dengan pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh federasi sepakbola dunia (FIFA). Ia juga menyebut pemain Timnas U-20 terpukul usai mendengar keputusan pencabutan itu. Menurutnya, dengan adanya penyelenggaraan piala dunia di suatu negara, pasti akan ada perkembangan luar biasa bagi persepakbolaan di negara tersebut. Hal itu pernah dirasakan Shin Tae Yong, saat Piala Dunia U20 dilaksanakan di Korea Selatan pada 2017.

Selain pelatih, pemain tim nasional Indonesia merasakan kekecewaan yang sama. Salah satunya adalah pemain Timnas U-20 Indonesia, Hokky Caraka. Hokky berharap masih ada kesempatan bagi tim Indonesia untuk berlaga dalam Piala Dunia U-20 2023.

Disamping kekecewaan pelatih dan pemain, tentu masih ada yang perlu mereka khawatirkan. Yakni, sanksi yang menanti dari federasi sepakbola dunia (FIFA). Ajang sepak bola dua tahunan ini sedianya akan digelar di enam kota di Indonesia pada 20 Mei - 11 Juni 2023. Enam kota itu di antaranya Solo, Jakarta, dan Bali. Setelah serangkaian aksi penolakan terhadap Timnas Israel muncul dari berbagai kelompok masyarakat hingga kepala daerah, FIFA akhirnya membatalkan status tuan rumah Indonesia.

Lantas, apa kemungkinan sanksi ringan hingga terbesar yang bisa diberikan FIFA? Dan apa dampaknya? Pernahkah ada situasi yang sama pada negara lain yang batal jadi tuan rumah? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Pengamat sepak bola Akmal Marhali dari Save Our Soccer. Simak juga pernyataan dari Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir soal hal ini.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

  continue reading

1318 episod

Artwork
iconKongsi
 
Manage episode 359719400 series 3127068
Kandungan disediakan oleh KBR Prime. Semua kandungan podcast termasuk episod, grafik dan perihalan podcast dimuat naik dan disediakan terus oleh KBR Prime atau rakan kongsi platform podcast mereka. Jika anda percaya seseorang menggunakan karya berhak cipta anda tanpa kebenaran anda, anda boleh mengikuti proses yang digariskan di sini https://ms.player.fm/legal.

Pelatih Tim Nasional U-20 Shin Tae Yong mengaku sakit hati dengan pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh federasi sepakbola dunia (FIFA). Ia juga menyebut pemain Timnas U-20 terpukul usai mendengar keputusan pencabutan itu. Menurutnya, dengan adanya penyelenggaraan piala dunia di suatu negara, pasti akan ada perkembangan luar biasa bagi persepakbolaan di negara tersebut. Hal itu pernah dirasakan Shin Tae Yong, saat Piala Dunia U20 dilaksanakan di Korea Selatan pada 2017.

Selain pelatih, pemain tim nasional Indonesia merasakan kekecewaan yang sama. Salah satunya adalah pemain Timnas U-20 Indonesia, Hokky Caraka. Hokky berharap masih ada kesempatan bagi tim Indonesia untuk berlaga dalam Piala Dunia U-20 2023.

Disamping kekecewaan pelatih dan pemain, tentu masih ada yang perlu mereka khawatirkan. Yakni, sanksi yang menanti dari federasi sepakbola dunia (FIFA). Ajang sepak bola dua tahunan ini sedianya akan digelar di enam kota di Indonesia pada 20 Mei - 11 Juni 2023. Enam kota itu di antaranya Solo, Jakarta, dan Bali. Setelah serangkaian aksi penolakan terhadap Timnas Israel muncul dari berbagai kelompok masyarakat hingga kepala daerah, FIFA akhirnya membatalkan status tuan rumah Indonesia.

Lantas, apa kemungkinan sanksi ringan hingga terbesar yang bisa diberikan FIFA? Dan apa dampaknya? Pernahkah ada situasi yang sama pada negara lain yang batal jadi tuan rumah? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Pengamat sepak bola Akmal Marhali dari Save Our Soccer. Simak juga pernyataan dari Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir soal hal ini.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

  continue reading

1318 episod

Semua episod

×
 
Loading …

Selamat datang ke Player FM

Player FM mengimbas laman-laman web bagi podcast berkualiti tinggi untuk anda nikmati sekarang. Ia merupakan aplikasi podcast terbaik dan berfungsi untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk melaraskan langganan merentasi peranti.

 

Panduan Rujukan Pantas

Podcast Teratas