Manusia & Teknologi - 2022-11-10

Manusia & Teknologi

Info pekan ini

~ Impak tabrakan Asteroid, Kutub di Bulan geser.

Dengan durasi 4.25 Miliar tahun, tabrakan asteroid ke bukan telah menyebabkan sumbu rotasi Bulan bergeser sebanyak 10 derajat. perubahan yang kelihatannya kecil seperti ini membuat para ahli resah akan adanya impak besar terhadap bumi dan bulan. setelah di telaah bahwa tidak ada impak yang besar, tandanya ekplorasi ke bulan oleh manusia di masa depan masih dapat di laksanakan tanpa ada kendala.

Misi penemuan Program Ekplorasi Bulan oleh NASA yang di sebut sebagai GRAIL - Gravity Recover and Interior Laboratory menyediakan peta medan gravitasi di bulan dengan data yang sangat lengkap dan akurat, bahkan kawah di bulan pun dapat terlihat dengan jelas.

David Smith seorang ilmuwan planet di Massachusetts Institute of Technology menjabarkan bahwa : “ bulan penuh dengan kawah dan mewakili distribusi medan gravitasi. mengapa tidak mencoba untuk meratakan salah satu kawah yang berada di bulan? apabila kawah itu di ambil satu persatu dengan sesuai dengan data gravitasi GRAIL, dimana terdapat 5200 kawah dan impak dari asteroid akan terlihat dengan jelas. di tambah lagi dengan data kapan dan dimana asteroid menabrak permukaan Bulan. dengan data ini kami bisa menampakkan bentuk asli bulan yang belum di tabrak oleh asteroid.”

tentu saja projek ini akan memakan waktu yang cukup lama, dimana dari catatan yang ada kita harus mengembalikan foto posisi bulan selama miliaran tahun yang lalu, di tambah dengan besaran kawah yang tidak sama 1 dengan yang lain, misal kawah Aitken yang berada di kutub selatan bulan dengan diameter hampir sepanjang 2500KM sebagai kawah yang representatif, hampir 1/4 permukaan bulan tertutup oleh kawah Aitken.

Jika tabrakan dari sebuah asteroid yang cukup besar, maka kawah-kawah yang berada di kutub bulan dapat di dorong ke tempat yang dapat menerima pancaran sinar matahari. apabila betul terjadi maka rentetan pegunungan es di bulan akan mencair dan beberapa kehidupan akan di bantu menguap ke atas oleh proses pencairan akibat pancaran sinar matahari.

masih di perlukan eksplorasi dan pendataan yang cukup untuk mendapatkan data keseluruhan dari 2 kutub bulan di masa depan, seperti misalnya misi NASA yang siap mengirimkan awak astronot pada program Artemis Mission di masa mendatang.

Tahap pertama misi tim ini adalah mencari data akurat terkait kawah dengan diameter yang lebih dari 200 KM, hasil yang di dapatkan cukup menjanjikan, tapi ini bukan data keseluruhan, masih terdapat banyak sekali perencaan yang harus di lakukan.

Bulan memiliki banyak kawah yang berada di luar dari parameter studi tim ini, pekerjaan ini harus ekstra hati-hati, biarpun kawah yang di uji cukup kecil, tapi akan memiliki dampak yang tidak di ketahui.

selain itu juga kondisi geologis bulan yang tidak setenang sekarang, dimana aktivitas vulkanik di daerah pegunungan bulan yang telah berubah akibat dari gravitasi bulan yang telah bergeser.

Sander Goossens dari Goddard Space Flight Center NASA turut menambahkan bahwa “ perlu pertimbangan yang teliti dan perencanaan yang matang terkait kawah yang akan kami pelajari, dimana tidak bisa di abaikan berdasarkan dari besaran kawah, bukan berarti kawah yang kecil tidak memiliki impak apa-apa.”

~ Meta terdaftar sebagai organisasi teroris, Rusia larang Facebook dan Instagram.

Semenjak perang Rusia - Ukraina yang telah terjadi dari awal bulan Februari tahun ini, tidak sedikit perusahaan teknologi asal Eropa yang telah angkat kaki dari Rusia, akan tetapi Facebook dan Instagram memilih jalan lain. Tetap untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna di seantero Rusia, akan tetapi pada tanggal 21 Maret, Pengadilan tinggi distrik Moskow memberikan ultimatum lagi memblokir Facebook dan Instagram di karenakan telah mempromosikan Esktremisme.

Di lansir dari Reuters yang melaporkan pada bulan maret bahwa Meta telah merevisi kebijakan ujaran kebencian di FB dan IG setelah pecahnya perang antar Rusia - Ukraina, dimana tidak sedikit pengguna di sekitar wilayah Ukrania, Polandia, serta wilayah negara lain yang mengirim postingan seperti kekerasan terhadap penjajahan yang di gencarkan oleh pasukan Rusia. Dengan alasan FB dan IG yang telah menyebarluaskan Russophobia dan Paham Ekstrimis maka layanan kedua platform ini harus segera angkat kaki dari tanah Rusia.

Meski begitu, FB tak kunjung menyerah dengan upaya naik Banding dari Meta. Walhasil langkah ini tetap di tolak oleh Pengadilan Rusia pada bulan juni tahun ini, pengacara pembela Perusahaan Meta yang menekankan bahwa perusahaan tidak melakukan kegiatan ekstrimis dan menyangkal adanya upaya Russophobia.

Media Rusia turut melaporkan dalam kurun beberapa hari yang lalu, bahwa pengawas keuangan federal yang telah memasukkan nama perusahaan Meta ke daftar organisasi teroris dan Ekstrimis. Yang mengharuskan bank untuk membekukan dana kapital Meta demi menangguhkan layanan.

Meski Rusia sudah lama memblokir FB dan IG, tetapi tetap saja ada pengguna yang menggunakan layanan VPN untuk tetap menerobos masuk ke layanan IG. Meski 2 layanan terbesar dari produk Meta telah di larang di tanah rusia, Whatapps sejauh ini belum ada info lebih jauh terkait larangan pemblokiran yang juga merupakan produk besutan dari Meta.

~ Impak inflasi, Yen jatuh149 Poin : tertinggi dalam 31 tahun

Nilai mata uang Yen menurun tajam, dengan menembus angka 149 ( 149 lebih kecil di banding Yen ) mencapai level terendah selama kurun waktu 32 tahun. Dilaporkan oleh Bank Of Japan ( BOJ ) yang menjabarkan perkiraan inflasi untuk Jepang di tahun ini cukup tinggi, hall ini di perkirakan akibat depresiasi tajam dari mata uang Yen serta kenaikan harga pangan yang lebih tinggi dari perkiraan selama kurun waktu 31 tahun ini.

Berdasarkan dari pengamatan para ahli yang tergabung dalam Joint Communications yang melaporkan bahwa Bank Of Japan telah merilis CPI - Indeks konsumen Inti pada pertengahan April 2022 - Maret 2023 pada pertemuan yang akan membahas kebijakan mata uang. Perkiraan kenaikan ini telah di revisi pada angka 2.3% pada awal bulan Juli, namun di karenakan depresiasi tajam dari Yen yang juga berimpak pada kenaikan harga komoditas global menyebabkan sentral market serta harga jual barang-barang komoditas juga menjadi lebih tinggi dari estimasi. Di luar dari kenaikan pajak konsumsi, kenaikan inflasi di jepang telah menyentuh angka 2.5%. Dimana hal ini pernah terjadi beberapa puluh tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1991 dengan inflasi yang telah menyentuh angka 2.6% tepat 31 tahun yang lalu.

Yen yang terdepresasi sebesar 0.24% terhadap nilai tukar mata dollar AS pada tanggal 17 Oktober menjadi 149.04 per dollar AS, direktur Bank Of Japan menegaskan bahwa pelonggaran regulasi pada saat ini adalah keputusan yang sangat tepat, Inflasi yang terjadi pada 23 tahun lalu kembali terulang kembali pada hari ini, dimana nilai Inflasi yang telah jatuh sebanyak 2%.

Di lansir dari laporan media Jepang, Dirut Bank Of Japan Haruhiko Kuroda yang mengatakan pada sebuah pertemuan di Washington - AS pada tanggal 15 Oktober bahwa “ untuk mencapai target harga dengan kenaikan gaji yang berkelanjutan dan stabil sudah sepatutnya di pertahankan agar dapat terus mendukung kebijakan pelonggaran moneter”.

Kenaikan harga yang juga di pengaruhi oleh komoditas global sudah tidak dapat terbendung lagi, BOJ juga akan berusaha untuk mengontrol angka inflasi yang berada di bawah dari 2%.

Apabila di bandingkan dengan negara lain seperti Eropa dan AS, Kuroda menjabarkan bahwa tingkat pasar tenaga kerja serta kondisi pemulihan dalam segi ekonomi setiap negara akan berbeda, dimana hal ini tidak akan berimpak pada efek spiral dari kenaikan upah gaji dan harga komoditas dalam negeri di Jepang.

BoJ sebelumnya pada tanggal 21 Juli yang telah merilis laporan Economic Price situation Outlook yang menggambarkan estimasi CPI Inti jepang untuk tahun 2022 mencapai 2.3% dimana sebelumnya pada bulan April yang telah merilis laporan tersebut berada di angka 1.9%. Dengan tujuan agar target di tahun depan CPI jepang dapat bertumbuh +1.4%.